Disusun oleh :
Fefri
Perrianty ( RRA1C112006 )
Erik Tampubolon ( A1C111061
)
Laboratorium adalah tempat staf
pengajar, mahasiswa dan pekerja laboratorium melakukan eksprimen dengan bahan
kimia, alat gelas dan alat khusus. Pada umumnya kecelakan kerja penyebab
utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Sehingga perlu dilakukan upaya
untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan
kesadaran (attitudes) akan pentingnya K3 di laboratorium.
Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan secara cukup (tidak berlebihan) dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya.
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja di Laboratorium:
1. Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia (Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis (poster/label dari produsen bahan kimia). Hal ini merupakan informasi acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di laboratorium.
Adapun karakteristik bahan kimia, sbb :
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
2. Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah :
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak, apalagi menggunakan peralatan laboratorium
Fasilitas mutlak yang harus ada di Laboratorium diantaranya adalah :
1) Safety Shower, berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi kritis tertentu.
2) Bak Cuci, berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja.
3) Lemari Asam, berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses pencampuran bahan kimia berbahaya. Adanya sirkulasi udara keluar ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja laboratorium.
4) Eye washer, merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja yang terkena bahan kimia. Air yang dialirkan harus memenuhi standar air bersih.
5) Perlengkapan kerja, terdiri dari baju bekerja (jas lab), kacamata pengaman, sepatu tertutup, sarung tangan dan masker. Hal ini mutlak terutama pada saat pengujian sampel.
6) Exhaust fan, diperlukan pada ruangan tertentu seperti ruang preparasi atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
7) Pemadam kebakaran, Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR) yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung bertekanan, juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran lainnya yaitu karung goni basah, pasir dan baju tahan api.
8) Alarm, berfungsi sebagai komunikasi bahaya
9) Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium, merupakan tanda yang dapat memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium.
10) P3K, beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar, plester luka, kapas, antiseptic, kain kassa dll.
Untuk menjamin keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium, dibuatlah peraturan yang bertujuan untuk menjamin (Sunarto, 2008) :
a. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di laboratorium.
b. Mencegah orang lain terkena resiko terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium.
c. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun
d. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak berdampak negatif terhadap lingkungan.
Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan secara cukup (tidak berlebihan) dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya.
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja di Laboratorium:
1. Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia (Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis (poster/label dari produsen bahan kimia). Hal ini merupakan informasi acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di laboratorium.
Adapun karakteristik bahan kimia, sbb :
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
2. Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah :
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak, apalagi menggunakan peralatan laboratorium
Fasilitas mutlak yang harus ada di Laboratorium diantaranya adalah :
1) Safety Shower, berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi kritis tertentu.
2) Bak Cuci, berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja.
3) Lemari Asam, berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses pencampuran bahan kimia berbahaya. Adanya sirkulasi udara keluar ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja laboratorium.
4) Eye washer, merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja yang terkena bahan kimia. Air yang dialirkan harus memenuhi standar air bersih.
5) Perlengkapan kerja, terdiri dari baju bekerja (jas lab), kacamata pengaman, sepatu tertutup, sarung tangan dan masker. Hal ini mutlak terutama pada saat pengujian sampel.
6) Exhaust fan, diperlukan pada ruangan tertentu seperti ruang preparasi atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
7) Pemadam kebakaran, Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR) yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung bertekanan, juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran lainnya yaitu karung goni basah, pasir dan baju tahan api.
8) Alarm, berfungsi sebagai komunikasi bahaya
9) Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium, merupakan tanda yang dapat memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium.
10) P3K, beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar, plester luka, kapas, antiseptic, kain kassa dll.
Untuk menjamin keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium, dibuatlah peraturan yang bertujuan untuk menjamin (Sunarto, 2008) :
a. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di laboratorium.
b. Mencegah orang lain terkena resiko terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium.
c. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun
d. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak berdampak negatif terhadap lingkungan.
Keselamatan kerja di laboratorium merupakan hal penting
yang harus selalu diperhatikan oleh mahasiswa dan asisten. Semua percobaan
kimia sangat berbahaya apabila tidak hati – hati. Lakukanlah percobaan sesuai
dengan penuntun percobaan yang telah didiskusikan.
PERATURAN KESELAMATAN KERJA
·
Bersikap
tanggung jawab pada setiap saat anda berada di dalam laboratorium
·
Ikuti
semua peraturan tertulis dan tidak tertulis dengan baik. Jika anda tidak
mengerti suatu peraturan atau suatu prosedur, bertanyalah kepada dosen anda
sebelum melanjutkan aktivitas anda.
·
Jangan
pernah bekerja sendirian di dalam laboratorium. Tidak ada mahasiswa yang
diijinkan bekerja di dalam ruangan tanpa kehadiran dosen.
·
Ketika
memasuki ruangan, jangan menyentuh peralatan, bahan kimia, atau material
lainnya di daerah laboratorium sampai anda diperbolehkan.
·
Hanya
lakukan percobaan yang sudah diijinkan oleh dosen. Ikuti semua langkah
percobaan dengan hati-hati, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Percobaan yang tidak diijinkan tidak boleh dilakukan.
·
Dilarang
makan, minum, atau mengunyah permen karet di dalam laboratorium. Dilarang
menggunakan peralatan gelas sebagai wadah makanan atau minuman.
·
Siapkan
diri untuk melakukan pekerjaan di dalam laboratorium. Baca semua prosedur
dengan seksama sebelum memasuki laboratorium. Jangan pernah bermain-main di
dalam laboratorium. Senda-gurau, candaan, dan keisengan adalah tindakan yang
berbahaya serta dilarang.
·
Selalu
bekerja di daerah yang berventilasi baik.
·
Perhatikan
praktek pemeliharaan yang baik. Daerah bekerja harus selalu dijaga kebersihan
dan kerapihannya setiap saat.
·
Waspada
dan bekerja dengan hati-hati setiap saat ketika berada di dalam laboratorium.
Laporkan kepada dosen secepatnya jika terdapat kondisi yang tidak aman.
·
Buang
semua sisa bahan kimia dengan baik. Jangan mencampurkan bahan kimia di dalam
wastafel. Wastafel hanya boleh digunakan untuk air. Pastikan tempat pembuangan
bahan kimia dan larutan kimia kepada dosen anda.
·
Label
dan instruksi peralatan harus dibaca dengan seksama sebelum penggunaan. Siapkan
dan gunakan alat sesuai petunjuk dosen anda.
·
Jauhkan
tangan dari wajah, mata, mulut, dan tubuh ketika menggunakan bahan kimia atau
peralatan laboratorium. Cuci tangan dengan sabun dan air setelah melakukan
semua percobaan.
·
Percobaan
harus dipantau pribadi setiap saat. Jangan berkeliaran di dalam ruangan,
mengganggu mahasiswa lain, mengejutkan mahasiswa lain, atau mengganggu
percobaan mahasiswa lain.
·
Lokasi
and prosedur operasi peralatan keamanan harus diketahui, termasuk: P3K and
pemadam kebakaran. Lokasi alarm kebakaran dan pintu darurat juga harus
diketahui.
·
Tindakan
yang harus dilakukan jika ada latihan kebakaran selama bekerja di laboratorium
harus diketahui; wadah bahan harus ditutup and semua peralatan listrik
dimatikan.
PAKAIAN
·
Setiap
saat bahan kimia, panas, atau peralatan gelas digunakan, mahasiswa harus
menggunakan safety goggles. TIDAK ADA PENGECUALIAN UNTUK PERATURAN INI.
·
Lensa
kontak dilarang dipakai ketika di dalam laboratorium.
·
Gunakan
pakaian yang layak selama berada di dalam laboratorium. Rambut yang panjang,
perhiasan yang menjuntai, serta pakaian yang terlalu longgar berbahaya
digunakan ketika berada di dalam laboratorium. Rambut yang panjang harus
diikat, perhiasan yang menjuntai serta pakaian yang longgar harus diamankan.
Sepatu harus menutupi kaki sepenuhnya. Tidak ada sandal yang diijinkan selama
bekerja di laboratorium.
·
Jas
lab atau baju luar harus dipakai selama percobaan laboratorium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar